Rabu, 04 Mei 2011

Resistor Plug Bukan Sembarang Busi

    Jika kita mendengar kata busi (plug) pasti yang muncul dalam bayangan kita yaitu komponen mesin yang berfungsi menghasilkan percikan yang akan memicu pembakaran. Fungsi busi sangatlah penting dalam menjamin kerjanya sebuah mesin. Jika busi gagal menghasilkan percikan maka dapat dipastikan mesin tidak akan runing.
Busi sejak diciptakan pada awal abad 20 hingga sekarang tidak mengalami perubahan bentuk yang mencolok. Namun, ternyata teknologi busi terus berkembang seiring perkembangan teknologi mesin.  Dalam  beberapa manual book kendaraan baru, tercantum sebuah pernyataan yang isinya anjuran bahkan keharusan menggunakan busi tipe resistor. Seperti apakah  busi resistor itu?
Secara sederhananya, yang dimaksud busi resistor adalah busi yang didalamnya dilengkapi dengan resistor (hambatan). Lantas apa tujuannya dari diciptakannya busi resistor? Dalam news vol.6 edisi  April 2011 ini, kami akan menjelaskan secara sederhana tentang resistor plug (busi ber resistor) dan cara sederhana dalam pengukuran resistansinya.

   Proses Pengapian Pada Mesin

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai resistor plug, ada baiknya kita review kembali proses pengapian di mesin. Proses ini dimulai dari sebuah coil yang berfungsi seperti transformer yang terdiri dari bagian primer dan sekunder. Bagian primer tersambung ke modul pengapian (ECU, CDI ataupun kontak breaker / platina). Jika tegangan di bagian primer tiba-tiba menghilang, maka akan muncul tegangan induksi di bagian sekunder yang kemudian diteruskan hingga menjadi percikan di busi. Percikan listrik ini terjadi pada tengangan yang cukup tinggi (ribuan volt). Proses terjadinya percikan bisa dilihat dari grafik berikut. Sebuah percikan terdiri dari empat tahapan. Tahap pertama adalah penurunan resistansi secara mendadak, yang mengarah ke fase kedua, ditandai dengan mengalirnya arus (semakin rendah semakin besar arus yang mengalir). Tahap ketiga ditandai dengan jatuhnya tegangan akibat rendahnya resistansi sehingga tersedia cukup energi untuk melewati celah busi. Dan akhirnya tahap keempat yang ditandai oleh tegangan rendah dengan arus tinggi melalui celah busi. Inti dari grafik tersebut adalah hubungan tegangan vs waktu khas percikan dari coil pengapian kendaraan. Kita dapat melihat bahwa  tegangan meningkat pesat (1), kemudian diikuti dengan jatuhnya tegangan dan aliran arus secara terus-menerus (2). durasi Spark (t) berjalan sekitar 1,5 mS.

Selengkapnya

Selasa, 08 Maret 2011

Energi Hijau Untuk Semua


Sering di cap sebagai biang permasalahan di kota-kota besar,ternyata menyimpan banyak potensi energi. Dengan management pengelolaan yang benar dan berstandar,keberadaan sampah tak lagi menjadi sebuah beban namun justru sebaliknya,mampu memberikan keuntungan ekonomis yang tak bisa di pandang sebelah mata.

Dari bermacam energi hijau yang saat ini tengah di kembangkan,sampah adalah salah satu sumber energi yang sangat layak untuk mendapat perhatian. Seperti kita ketahui bersama bahwa permasalahan pengelolaan sampah adalah permasalahan klasik yang seringkali di hadapi oleh kota-kota besar.

Rendahnya kesadaran masyarakat,keterbatasan lahan serta buruknya penanganan menjadikan sampah sering dinilai sebagai biang permasalahan kota. Banjir,kerusakan ekosisitem hingga pemanasan global adalah efek yang di timbulkan dari buruknya penanganan sampah. Gas metana yang di hasilkan oleh sampah termasuk dalam golongan gas rumah kaca yang memiliki nilai global warming potential 21 kali lebih kuat di bandingkan karbondioksida (CO2).
Hal ini secara langsung mengindikasi bahwa sampah adalah salah satu penyumbang global warming terbesar mengingat dari 64 % gas yang di hasilkan oleh sampah biasanya gas metana. Untuk memecahkan semua problematika itu,tidak akan cukup hanya mengandalkan kinerja dari pemerintah melalui dinas kebersihan maupun tata kota.

Selengkapnya

Sumber :

News vol 5_Februari
www.tridinamika.co.id
PT.Tridinamika Jaya Intrument